Bagian 1 Bagian 2
**************************
Part 3
Si paman
datang membawakan makanan untuk ayah dan bertanya apa ayah sudah bicara baik –
baik dengan Chisato, ayah mengiyakan. Ayah yang melihat makanan hendak
memakannya, namun belum satu suap masuk ke mulutnya paman meminta ayah pergi
setelah makan. Ayah pun berkata jika paman benar-benar membencinya.
Paman
menjawab tentu saja karena ayah telah membuat Chisato melalui itu semua. Ayah
menjawab dengan mulut yang masih penuh dengan makanan jika itu karena uang.
“uang yang
mengacaukan semuanya. Jadi,…..pinjamkan aku beberapa.” Pinta ayah pada paman
Paman
mengatai ayah bodoh, ini semua tidak akan terjadi jika ayah tidak kecanduan
judi. Ayah bertanya kenapa paman memanggilnya, paman berkata, untuk menyemangati
Chisato yang berkerja keras membayar hutang. Ayah meminta
paman berkata yang sebenarnya, apa yang sebenarnya direncanakan paman.
Chisato
mendapat ide, ia mulai merekam suaranya.
“Aku
mencintaimu apa adanya.”
Chisato ke
ruang makan, ada Masaru yang tengah berpikir. Chisato mengambil jarak dan
member isyarat pada Masaru untuk menangkap alat perekam. Masaru bertanya apa
ini.
Chisato
memberitahukan tentang high-power voice dengan
sedikit kebohongan jika alat tersebut bisa memperdengarkan perasaan seseorang
tentang dirimu hanya dengan menunjukkannya pada seseorang dan hanya bisa
digunakan satu kali per orang.
Chisato
menyarankan Masaru untuk mencobanya pada Yosida- sensei. Masaru tampak
berpikir. Chisato membujuk Masaru yang malah membuat Masaru marah.
“apa kau
masih mencoba membodohiku?” teriak Masaru
Chisato
menjawab tidak, Masaru marah menendang kursi berkaki pendek dan menyuruh
Chisato mmbiarkannya sendiri. Di depan pintu Satoru mematung karena mendengar
keributan itu.
Masaru mulai
pesimis lagi.
“apa pun
yang aku lakukan tidak ada yang berubah.”
Chisato
menyuruh Masaru untuk menjadi dirinya sendiri. Masaru kesal dan meminta Chisato
jangan seenaknya mengatakan hal itu. Chisato membela diri bahwa ia telah
memilih kata dengan hati-hati karena sebelumnya ia pernah melukai Satoru.
Satoru masih di depan pintu.
Chisato
yakin Masaru tidak berbuat salah, Masaru hanya takut pada masa lalu yang
menyakitkan dan berusaha menemukan “diri” nya yang baru, karena itu pula Masaru
harus lebih mencintai dirinya sendiri.
“kau mungkin
tidak bisa mengatasi masa lalumu, tapi masa depanmu masih kosong. Aku pikir apa
pun yang terjadi tergantung padamu.” Ucap Chisato
Masaru
tampak berpikir bahkan Satoru yang masih di depan pintu pun ikut memikirkan
perkataan Chisato.
“Percaya
dirilah pada dirimu! Kau akan berpikir “aku keren!” ucap Chisato menyemangati
Masaru.
Chisato
meninggalkan Masaru, Satoru buru – buru kabur yang malah berakhir dengan
bersandar di dinding sambil menyilangkan kedua tangannya.
Sho
mengantar Riki ke penititipan anak sambil terus berpikir tentang harta karun di
kamar 96. Sho menyadari sesuatu, ia pun berlari meninggalkan Riki di depan
penitipan untungnya Sho berhenti ketika anaknya memanggil dirinya. Riki hendak
mengatakan sesuatu, tapi tidak jadi ia pun masuk ke penitipan. Sho kembali
berlari.
Takeru
sedang merapikan diri untuk menyambut Yoshida-sensei, Takeru bahkan mengenakan
bunga palsu di bajunya. Pintu depan terbuka dan tampaklah pujaan hati Takeru.
Takeru mencoba mengajak Yoshida-sensei menonton film, Yoshida-sensei membalas
jika ia tidak suka dengan pria yang mengenakan pakaian petarung. Takeru shock
mendengarnya.
Chisato
meminta maaf pada Yoshida-sensei karena Satoru tidak mau keluar dari kamarnya.
Tepat saat itu Satoru muncul ia ingin memberitahukan bahwa ia akan kembali ke
sekolah suatu hari nanti.
“aku masih
tidak bisa pergi ke luar, jadi aku tidak akan segera kembali, tetapi aku pasti
akan pergi (ke sekolah).”
Satoru
memberi hormat pada Yoshida-sensei kemudian ia pun pergi. Yoshida-sensei kembali minta izin ke toilet,
ia bertemu dengan Sho ketika hendak membuka pintu. Chisato bertanya apa yang
dilakukan Sho, Sho mengatakan ia sedang berburu harta karun. Sho naik dengan
tertawa gembira.
Di luar atau
mungkin beranda kastil, Takeru sedang mengecek air panas dalam sebuah bak yang
diletakkan diatas rel disampingnya ada Masaru. Takeru melihat perekam suara di
tangan Masaru dan bertanya apa itu. Masaru menjelaskan tentang high-power voice yang bisa
memperdengarkan apa yang dipikirkan orang lain tentang dirimu. Takeru minjamnya.
Sho muncul
dan bertanya di mana kamar clock of terror. Masaru memberitahukannya dekat
tangga di lantai dua. Sho bertanya apa yang dilakukan Masaru dan Takeru. Takeru
menjelaskan mereka tengah mempersiapkan jebakan untuk Yoshida-sensei di kamar
mandi, mereka menunggu Yoshida-sensei untuk jatuh dalam bak berisi air panas di
hadapan mereka.
Takeru
menjelaskan jika Yoshida-sensei itu wali kelas Satoru yang juga cinta pertama
dan penyebab phobia Masaru serta orang yang telah menghancurkan hatinya dalam
sekali pukul.
Sho berkata
jika Yoshida-sensei bukan cinta pertama Masaru karena Masaru pernah menunjukkan
foto cinta pertamanya pada Sho sebelumnya. Sho berpikir si cinta pertama tidak
mungkin berubah sebanyak itu jika tidak operasi plastik.
Masaru
memperjelas jika nama dan power stone mereka sama. Sho menyuruh Masaru untuk
memastikan lagi dan ia juga memberitahu bahwa jebakan yang mereka pasang itu
tidak menjamin Yoshida-sensei yang tertangkap. Sho pun pergi.
Jebakan
mereka berkerja, ada kereta yang mengarah ke mereka dan ternyata itu adalah
inoue-san.
Chisato
menunggu Yoshida-sensei yang sangat lama di toilet. Bel berbunyi, ada tamu.
Seorang wanita memperkenalkan dirinya sebagai wali kelas Satoru pada Chisato,
namanya Yoshida Io. Wanita itu meminta maaf ia tidak bisa datang pada tanggal
28 karena sakit. Chisato mengatakan kalau wali kelas Satoru sudah datang yang
tentunya membuat kaget wanita tersebut.
Kantor
polisi
Akira
mengambil barangnya yang hilang, buku tentang informasi perusahaan. Akira pamit
pergi, namun ia berhenti menatap sesuatu.
Trick heart
castle
Sho sampai
di kamar clock of terror yang tak lain adalah kamar Chisato. Ia bertemu dengan
Yoshida-sensei yang sedang mengepak sesuatu. Yoshida-sensei tersenyum dan
mengatakan ia sedikit tersesat. Sho yang otaknya dipenuhi dengan harta karun
malh menunjukkan arah toilet pada Yoshida-sensei yang jelas-jelas mencurigakan.
Sho terus
mencari harta karun bahkan ia tak sadar Yoshida-sensei mengambil sesuatu dan
memasukkannya dalam tasnya. Sho melihat sesuatu seperti kotak harta yang mana
telah di bawa oleh Yoshida-sensei alias si maling, Sho mengejarnya, namun ia
tersandung kardus yang ada di sana.
Chisato
mencari si maling di ruang makan, tidak ada. Telepon berdering, Chisato
mengangkatnya ternyata dari Akira. Ia memberitahu tentang Yoshida-sensei yang
ternyata seorang pencuri.
Si maling
sendiri menuruni tangga dengan terburu-buru, ia berpapasan dengan Takeru dan
Masaru. Si maling berlari tak mempedulikan ocehan Takeru karena ia sedang dikejar
– kejar Sho. Chisato berlari ke pintu depan dan menguncinya. Terjadilah
kejar-kejaran dengan si maling, si maling berhasil keluar lewat pintu samping.
Takeru
berlari dibelakangnya sambil berteriak menanyakan nama asli si maling. Dari
depan Shod an Chisato menghadang si maling, si maling berlari ke belakang,
jalan buntu. Takeru menerjang kearah si maling, Takeru K.O.
Masaru
berhasil mengejar mereka. Si maling pasang kuda-kuda, Sho dan Chisato perlahan
mendekatinya. Satoru hanya bisa melihat
dari jendela tak bisa berbuat apa-apa.
“Kau menipu
kami.” Ucap Chisato
“itu
salahmu.” Jawab si maling dengan tatapan mengejek
Chisato
tidak terima, ia bertanya apa si maling tahu bagaimana perasaan Satoru ketika
ia mengatakan akan kembali bersekolah? Si maling menjawab ia tidak peduli.
Chisato tidak akan pernah memaafkan si maling.
Satoru
tersenyum mendengar jawaban Chisato ia pun berteriak mengumpulkan kekuatannya
yang membuat semua orang menoleh ke arahnya sho bahkan memasang kuda-kudanya.
Satoru melompat keluar ia menginjakan kakinya di tanah semua orang terkejut
termasuk si maling yang makin waspada, namun sayang baru satu langkah Satoru
kehilangan kekuatan kakinya.
Masaru yang
melihat keberanian Satoru memutuskan untuk melangkah maju sambil menodongkan
alat perekam kea rah si maling yang kemudian langsung dicampakkan begitu saja
oleh Masaru.
Masaru
menyebut dirinya keren. Ia berteriak dan berlari menerjang si maling, si maling
juga maju tapi phobia tetap phobia Masaru langsung menghindar ketika si maling
mendekatinya.
Sho maju, ia
memegangi pinggang si maling. Si maling memukuli Sho dalam posisi seperti itu.
Chisato menyuruh mereka semua tetap pada posisi masing-masing, ia punya
ide. Chisato mengambil ancang-ancang, ia
berlari lalu menjadikan punggung Satoru sebagai pijakan ia berputar diudara
kemudian si maling jatuh tak sadarkan diri akibat tendangan Chisato.
Chisato
masih belum bisa berhenti, ia lompat sana, lompat sini Sho bahkan heran
dibuatnya. Takeru sadar ia menoleh kebelakang dan melihat Masaru menggendong
Chisato yang ternyata mendarat di gendongan Masaru.
Masaru kaget
dan langsung menurunkan Chisato, dirinya sendiri tak percaya dengan apa yang
terjadi. Sho tertawa, Satoru tertawa. Si maling diborgol oleh Inoue-san.
Sho
mendapatkan kotak hartanya, Takeru hendak membukanya Sho melarang. Sho
membukanya, isinya sebuah robot kecil dan kartu ulang tahun, mereka
bertanya-tanya ulang tahun siapa. Mereka menoleh pada Inoue-san, Inoue-san
menggeleng.
Sho ingat,
hari ini ulang tahun Riki. Takeru bertanya bagaimana Shinzo-san tahu, Sho juga
tidak tahu. Sho pergi membawa kotak hartanya.
Tokita
bertemu Fuu di kediaman Shinzo-san. Sho mendapat telepon kalau Riki menghilang.
Chisato tersenyum, ia mendapatkan cap tangan Satoru. Satoru terus tersenyum
memandang Chisato. Takeru bertanya apa Satoru punya perasaan pada Chisato?
Tentu saja hal ini langsung disangkal Satoru.
Masaru
dengan gugup mengeluarkan alat perekan dan megarahkannya pada Chisato, ia
takut-takut menekan tombol. Masaru terkejut karena ia mendengar suara Shinzo-san,
namun ia tersenyum mendengar kata-kata yang keluar dari alat tersebut.
Tokita
menhubungi Chisato, ia meminta Chisato untuk mengembalikan 100 juta segera
mungkin. Chisato berdiri dari duduknya terkejut.
Bersambung ke episode 4............
G sabar nunggu lanjutanx.... dah berkeliling dri 1 blok ke blog lainx....
BalasHapusTdk dilanjutkan?
BalasHapus