Rabu, 28 Mei 2014

Sinopsis Atashinchi no Danshi episode 3-2

Sebelumnya

Bagian 1


*********************

Part 2

Chisato yang bingung akan tingkah Satoru meminta maaf pada Yoshida-sensei. Yoshida-sensei tidak mempermasalahkannya lalu ia pun minta izin ke toilet. Chisato mempersilahkan. Di luar ruang tengah Yoshida-sensei malah memperhatikan sebuah benda lalu menggeleng dan pergi, ia hendak menaiki tangga namun dicegah oleh Takeru.

“kau mau kemana?” Tanya Takeru



Yoshida-sensei yang terkejut langsung berpura-pura mencari toilet. Takeru memberi tahu letak toilet pada Yoshida-sensei kemudian ia menatap aneh Yoshida-sensei. Yoshida-sensei yang merasa diperhatikan oleh Takeru mencoba mengalihkan perhatian Takeru dengan bertanya tentang Satoru.

“uhm…Ano…Apakah kau tahu kenapa Satoru tidak masuk sekolah lagi?”

“Bullying. Dia dibully karena orang tuanya. Tapi itu terjadi sebelum dia datang kemari. Tidakkah kau pikir kau harus mencari tahu itu dulu sebelum datang kemari?" Tanya Takeru dengan nada yang agak serius dan sedih.


Takeru membalikkan tubuhnya dan di mata Takeru Yoshida-sensei tampak bercahaya. Takeru menguatkan dirinya agar ia tidak tergoda.

“maafkan aku. Kau sangat peduli dengan adikmu kan, onii-chan?” ucap Yoshida-sensei mendekat ke Takeru.

Chisato datang karena khawatir Yoshida-sensei tidak bisa menemukan toilet.
Takeru hendak bertanya sesuatu pada Yoshida-sensei, Yoshida-sensei tampak gugup. Ternyata Takeru bertanya apa Yoshida-sensei berkencan atau tidak *gubrak*. Yoshida-sensei menjawab tidak sambil tersenyum lebar. Takeru sumringah mendengarnya.


Chisato dan Takeru mengantar kepergian Yoshida-sensei, ketika membungkuk hormat Chisato heran dengan benda yang mencuat dari tas Yoshida-sensei tepat saat itu Akira baru pulang dari kursusnya.
Yoshida-sensei bertanya apa ia bisa kembali berkunjung karena dia tidak bisa membiarkan masalah ini.

“Saya ingin berbicara dengan Satoru untuk kembali bersekolah.” Ucap Yoshida-sensei bersemangat.

Takeru mempersilahkan Yoshida-sensei datang kapan pun ia mau. Takeru mendekat dan memberikan Yoshida-sensei kartu namanya. Yoshida-sensei pun pergi. Akira bertanya siapa wanita itu? Chisato memberitahunya dia adalah wali kelas Satoru dan penyebab traumanya Masaru.

“Dan istriku di masa yang akan datang.” Sahut Takeru tersenyum sumringah.


Kyoko datang membawa tumpukan kotak berisi barang-barang Shinzo-san. Chisato bingung hendak ditaruh mana barang-barang itu, Kyoko menyarankan kamarnya Chisato. Chisato menjawab dia tidak punya kamar.
Akira heran apa yang dilakukan Chisato sehingga tidak punya kamar.

“Aku membangun rumah kardus di belakang taman untuk tidur.” Jawab Chisato

Kyoko bertanya apa ada kamar kosong yang bisa Chisato pakai? Akira menyarankan kamar clock of terror yang langsung disetujui oleh Takeru. Chisato memandang Kyoko namun yang dipandang memalingkan mukanya. (errrr…pasti ada apa-apanya ma itu kamar =_=)


Chisato telah memindahkan kotak-kotak ke kamarnya yang baru. Chisato langsung melompat ke kasur dan bergumam.

“kasurnya lembut dan empuk….”


Chisato terlelap tapi belum sampai lima menit Chisato dibangunkan dengan suara kencang bel jam dia mendesah sambil menutup telinganya  berkata kalau ia tidak bisa tidur jika seperti ini. (baiklah saya paham kenapa kamar Chisato namanya The clock of terror room).

Fuu sedang membersihkan surat-surat yang berserakkan di depan pintu apartemennya, ada surat dari Shinzo-san diaantaranya. Kyoko dan Sho berbicara di club tempat Sho berkerja. Kyoko memberitahu Sho tentang harta karun yang berada di kamar 96.


Chisato duduk di kursi pijat yang disediakan di Net cafĂ© sambil mengeluh dia tidak bisa tidur pada Kokudo dan Majima. Pria brewok meminta para bodyguard Chisato berkumpul karena  mereka telah selesai mengumpulkan informasi satoru.


Para bodyguard satu-persatu menyebutkan informasinya.

“Sebelum bergabung dengan keluarga Ohkuro dia pernah tampil di Tv sebagai pesulap jenius menggunakan nama Kanbai Satoru.”

Mereka menunjukkan video Satoru ketika tampil di Tv sebagai pesulap pada Chisato, Chisato kagum pada kemampuan sulap Satoru.


“Tapi setahun setelah ini ditayangkan, dia berhenti muncul di TV.”

“Orangtuanya yang mengurusi biaya penampilannya ditangkap karena penghindaran pajak. Dia dilarang tampil di Tv dan mendapat kecaman dari masyarakat. Walaupun itu bukan salahnya, dia cukup menderita karena kritik tersebut.”


Majima melihat berita pencuri yang belum tertangkap di internet. Majima menjelaskan di daerah ini sedang terjadi pencurian. Chisato sudah pergi.

Masaru sedang menjalani sesi pemotretan. Ada staf wanita di sana Masaru tampak gugup. Masaru keluar dari tempat pemotretan, para fans telah menunggu. Masaru berhenti di depan tiga orang wanita yang meneriaki namanya, seketika itu pula tiga wanita yang mengelu-elukan namanya berbalik mencibir dan mencemoohnya. Itu hanya bayangan Masaru namun cukup membuatnya tidak nyaman serta ketakutan ia pun berteiak meminta mereka berhenti. Manejer datang dan meminta maaf pada fans lalu membawa Masaru pergi.


Chisato berjalan terkantuk - kantuk memegangi bantalnya (jamnya lagi bunyi). Chisato melihat Masaru duduk di meja makan. Masaru tengah memegang kertas bertuliskan nama Yoshida-sensei, dihadapannya juga terdapat boneka jerami, palu dan paku. (Masaru mau nyantet? O.o)


Chisato hendak mendekat, tetapi dihentikan Masaru. Masaru mengatai dirinya bodoh karena phobia terhadap wanita sambil memaku boneka jerami. Chisato menyangkal hal itu. Masaru berkata, jika orang-orang hanya pura-pura bersimpati padanya mereka bahkan tidak bisa menolongnya karena mereka tidak tahu bagaimana perasaan Masaru.

Masaru mulai meremas boneka jerami dengan frustasi.

“Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa? Kenapa hanya aku? Teriak Masaru.

Masaru pergi meninggalkan Chisato ia menemui Tokita.


Sauna.

Chisato bertanya berdasarkan apa pemilihan kandidat pewaris pada Kyoko. Kyoko seperti biasa menjawab dengan serius atau lebih tepatnya tanpa ekspresi di wajahnya.

“Karena mereka tampan.”

Kyoko juga menambahkan.

“menurut Shinzo-san, semua kandidat harus tampan sebagai presiden perusahaan yang karismatik.”

Chisato dibuat tak percaya oleh pernyataan Kyoko. Kyoko melirik Chisato yang gelisah dan tak percaya akan alasan Shinzo-san.


“aku bercanda.” Celetuk Kyoko.

Chisato kembali kaget lalu meminta Kyoko untuk tidak bercanda dengan ekspresi seperti tu.

“Dia (Shinzo-san) bilang karena mata mereka.” Kata Kyoko yang kali ini menjawab dengan benar pertanyaan Chisato.

“mata?” Tanya Chisato

Kediaman Shinzo-san.

“orang yang telah mengalami penderitaan bisa bangkit diatas kesulitan. Keinginan kuat terpancar di mata. Itu salah satu perkataan Shachou.” Ucap Tokita pada Masaru.

Masaru bertanya apa “keinginan kuat” itu yang mereka miliki? Tokita menjawab itu yang dipercayai Shinzo-san.


Sauna

“Walaupun masalah yang dihadapi berbeda semua orang yang tinggal di sini tumbuh dalam lingkungan yang sulit.” Kata Kyoko seolah menyambung perkataan Tokita.

Kyoko berspekulasi bahwa mungkin Shinzo-san juga melihat Chisato seperti itu, ia menambahkan jika Shinzo-san mempunyai kemampuan untuk melihat potensi seseorang.


Kediaman Shinzo-san

Tokita bertanya pada Masaru jika ia dibesarkan oleh neneknya sejak kedua orang tuanya meninggal. 
Masaru menjawab jika neneknya (guru  SMA Shinzo-san) yang meminta Shinzo-san untuk mengurusnya. Masaru kembali berpikiran negatif jika Shinzo-san sebenarnya tidak menginginkan dirinya untuk diadopsi ke dalam keluarganya.

Tokita mengatakan bahwa Masaru salah paham.

“ tak peduli permintaan dari guru yang dihormatinya sekalipun, Shachou tidak mejalankan rumah amal. Jika dia tidak melihat sesuatu pada dirimu, dia tidak akan mengadopsimu.”

“eh?”

“Shachou selalu berkata seperti ini tentangmu, jika saja…..ia memiliki keberanian lebih pada dirinya.”

Tokita tersenyum menatap Masaru yang sedang mencerna perkataan Tokita barusan.

Chisato membongkar kardus yang berisi barang-barang Shinzo-san, ia melihat benda yang mengingatkan dirinya akan Shinzo-san.


Flash back

Chiato sedang merekam penjelasan Shinzo-san tentang barang ciptaannya.

“Hanya dengan memasukkan suaramu kedalam alat high – super voice ini, kau bisa menikmati 1, 023 suara yang berbeda mulai dari penyanyi opera sampai Jang Dong Gun.” Jelas Shinzo-san


Chisato tak percaya dan mencoba alat tersebut ia ingin mengubah suaranya yang direkam terdengar seperti suara bajak laut, tetapi yang terdengar malah suara Shinzo-san. Chisato berkata, kalau alat ini hanya alat pengubah suara.

Shinzo-san membenarkan. Chisato berkata lagi jika alat seperti ini sudah banyak versinya. Shinzo-san menyanyangkan hal tersebut, ia hanya ingin suaranya sampai pada putra-putranya.


Flash back end

Chisato mendapat telepon dari ayahnya. Chisato heran dari mana ayah tahu nomornya, ayah menyuruh Chisato tidak usah memusingkan masalah kecil lagi pula ada yang lupa ayah sampaikan pada Chisato.


“Apakah kau melunasi hutang atau tidak, kau tetap anakku yang manis.” Kata ayah yang ternyata menelepon dari tempat si paman.

“apa itu?”

“ya….maksudku jangan terlalu berlebihan melakukannya (bayar hutang). Orang yang terbaik adalah yang apa adanya. Ikuti arus sajalah.” Kata ayah sambil menatap foto Shinzo-san.

“jangan konyol. Kau orang yang berhutang.”

“ah, benar. Yah, tetap berkerja (bayar hutang) sedikt demi sedikit. Sampai jumpa, bye bye!” pamit ayah menutup teleponnya.


Bersambung ke part 3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang baik serta kritik yang membangun agar saya bisa memuaskan para pembaca sekalian. >.<

Terimakasih