Senin, 31 Maret 2014

Sinopsis Atashinchi no Danshi episode 2-2

sebelumnya............

Sinopsis Atashinchi no Danshi episode 2-1


Takeru marah-marah dirinya, Akira, Satoru dan Masaru menempel di kursi. Mereka semua mencoba melepaskan diri tapi sia-sia. Lalu keluarlah si dalang sambil membawa kaleng lem , Chisato dan Sho tersenyum puas. 


Sho bertanya bagaimana kekuatan “super high power glue” sambil tersenyum. Takeru bertanya kenapa ia melakukan ini yang langsung dijawab oleh Sho jika ia tidak melakukan ini maka mereka tidak akan pernah makan bersama.

Inoue-san masuk memberitahu jika Fuu berada di sini maka misi berhasil. Para anak yang menempel serentak berkata “misi?” Chisato mencoba menutupi yang sebenarnya dan berkata bukan apa-apa.
Satoru protes kenapa ini terjadi ketika ia meninggalkan kamarnya? Ia sedang sakit. Masaru juga ikut-ikutan merengek. Chisato menenangkan mereka dengan mengatakan ia akan memberitahukan bagaimana melepaskan mereka setelah mereka makan.


Takeru menolak yang akhirnya malah adu mulut dengan Sho. Sho menggoda Takeru hingga membuat takeru jengkel dan mengancam akan membunuh Sho. Sho hanya tertawa lalu duduk di kursi yang ternyata juga diberi lem oleh Chisato.

Sho mencoba melepaskan diri, tak berhasil alhasil nasibnya pun sama dengan saudara-sauranya menempel di kursi. Takeru dan Sho bertengkar Masaru memperpanas keaadan dengan mengatakan jika Takeru dan Sho lebih parah daripada kecoa alhasil Takeru menyeruduk Masaru hingga jatuh. Inoue-san memperagakan hantaman kepala vs kepala.



Satoru pun menyulut api dengan menghina Masaru yang langsung dihadiahi hantaman kepala oleh Masaru hingga Satoro terjatuh. Chisato membantu Masaru bangun.


Akira yang malah menuang minyak dalam api mengatakan “beginilah para orang bodoh bertindak.” Takeru dan Sho mendengarnya lalu menghampiri Akira, Sho bahkan mendorong kursi Akira hingga terdorong kearah kue dihadapannya. Chisato kaget sedangkan yang lain tertawa.




Takeru dan Sho melanjutkan adu mulut mereka. Chisato menyuruh mereka berhenti Takeru malah menyuruh Chisato diam sambil mengatainya. Chisato terbelalak dan langsung menampar Takeru ia juga menyuruh mereka keluar dari sana dengan nada tinggi.


Mereka pun keluar satu persatu dengan kursi yang masih menempel.



Chisato baru sadar jika mereka telah pergi, terlambat Kyoko yang muncul tiba-tiba mengangkat bendera merah. Tugas pertama dari “mother’s goal” gagal.


Chisato dan Kyoko berada di sauna. Chisato mengeluh soal para anak dan menyalahkan Shinzo-san kenapa mengadopsi enam anak untuk menggantikannya. Inoue-san masuk membawakan minuman dengan baju hawaiinya lalu duduk di bangku atas.


Kyoko menjelaskan pewaris sebenarnya adalah Fuu, tetapi karena tidak cocok dengan kepribadiaanya ia menyerah sebagai pewaris. Kemudian Takeru, Sho, dan Masaru diadopsi namun salah satu dari merka tidak ada yang cocok sebagai pewaris. Shinzo-san pun berakhir dengan mengadopsi satoru dan Akira  namun sayang mereka berdua juga tidak cocok.

Chisato lalu bertanya tentang hubungan Takeru dan Sho apa mereka selalu bertengkar? Kyoko menjawab sebaliknya mereka justru cukup dekat sampai saat Sho tiba-tiba meninggalkan trick heart castle enam tahun yang lalu.

Kyoko melanjutkan mungkin Takeru pikir Sho pergi karena ingin membiarkan Takeru sebagai pewaris dan itu seperti tamparan bagi Takeru. Ia berkata itu hanya dugaannya saja dan bertanya pada Chisato apa ia akan membatalkan perjanjian dan meninggalkan trick heart castle.

Chisato hanya diam sambil menyeruput jusnya. Kyoko tidak peduli selama Chisato bisa mengembalikan seratus juta itu bagaimanapun caranya. Kyoko meninggalkan sauna diikuti Inoue-san meninggalkan Chisato sendirian.


Takeru mendapat gaji dan ternyata ini hari terakhir Takeru berkerja atasan meminta maaf. Takeru lalu melamar sebagai host di club tempat Sho bekerja. Ia bisa kerja mulai hari ini juga.



Chisato sedang mengelem sesuatu dengan “super high power glue” di rumah sementaranya ia pun terkenang masa lalu.

Flash back

Shinzo-san memanggil Chisato ke arahnya dan menjelaskan tentang ‘super high power glue” yang kuat dan tahan lama. Chisato pun menjadi korban pertama, sepatunya menempel di lantai. Chisato mulai protes kenapa Shinzo-san membuatnya.


Shinzo-san menjawab jika ia bisa membuat sesuatu yang kuat seperti lem, ia pikir ia juga bisa mengelem hati orang ditambah ia juga bisa berbicara face to face kepada seseorang (kalau kakinya nempel kayak Chisato) dan bermain tos-tosan dengan Chisato.  

“Jika kita tidak saling berhadapan satu sama lain, tidak ada yang akan berubah.”


Flash back end

Chisato menghitung uang recehnya, baru beberapa koin yang dihitung Chisato berpikir untuk lari. Merasa pusing Chisato pun berbaring tidak sampai lima menit ia mendapat gangguan. Tiba-tiba ada yang melempar petasan ke dalam “rumah”nya.


Ternyata itu ulah anak-anak yang mem-bully Akira, mereka bahkan memukul-mukul “rumah” Chisato menyuruh Chisato keluar.

Takeru yang kebetulan lewat menghentikan mereka dan menyuruh mereka pergi. Chisato keluar hendak melihat apa yang terjadi, tetapi masuk lagi karena ada Takeru. Takeru yang tidak tahu itu Chisato menyebut Chisato “oji-san” dan bertanya keadaan Chisato yang dijawab dengan acungan ibu jarinya.


Tiba-tiba Takeru dipukul dari belakang oleh anak-anak tadi. Kepala Takeru berdarah. Takeru tidak marah malah menyuruh mereka menggunakan pel-pelan (yang buat mukul Takeru) untuk membersihkan lantai sa lalu bertanya apa mereka yang mengganggu Akira tadi? Si anak menjawab kalau memang iya kenapa.


Takeru menegaskan pada mereka jangan pernah mengganggu Akira dan tempat ini. Si anak mengerti lalu lari sambil berteriak. Chisato memberi sapu tangan pada Takeru. Takeru mengambilnya, tangan mereka tak sengaja bersentuhan Chisato refleks menarik tangannya. Takeru berterima kasih dan memuji tangan “oji-san” halus.



Takeru berbicara beberapa hal seakan-akan ia sedang curhat hingga pada akhirnya memberi semangat pada “oji-san” walaupun sebenarnya itu juga ditujukan pada dirinya.

“yang bisa kau lakukan hanyalah bersikap kuat dan terus melangkah. Ayo melihat esok yang sedikit berbeda dari hari ini”

Takeru pun pergi. Chisato kembali bersemangat.


Chisato dengan senang menekan bel trick heart castle ia bahkan bisa menjawab dengan benar pertanyaan si bel. Di ruang tengah Inoue-san telah menanti Chisato dengan enam tempat cap tangan berpigora. “mother’s goal” nomor dua kumpulkan cap tangan dari keenam anak.



Chisato bingung kenapa cap tangan kemudian ia menghentikan Akira yang kebetulan lewat dan meminta cap tangannya dengan alasan sebagai momento. Akira mau memberikannya asal Chisato pergi dari trick heart castle sekarang juga.

Karena ia tidak bisa mendapatkan cap tangan Akira Chisato mencoba membujuk Satoru yang sedang sakit. Satoru menolak. Chisato membujuknya lagi tiba-tiba terdengar suara jeritan. Chisato tersenyum lalu pergi kearah jeritan tersebut. Satoru yang tahu siapa yang menjerit segera keluar kamar menyusul Chisato.



Pemilik jeritan itu adalah Masaru yang menempel pada jebakan yang dipasang Chisato. Chisato mendekatinya pelan-pelan sambil tersenyum, Masaru berteriak jangan mendekat Chisato terus mendekat. Satoru datang memperingati Chisato jangan mendekati Masaru dalam radius satu meter, kalau tidak Masaru akan………. Terlambat Masaru akhirnya pingsan.



Masaru sudah sadar dan duduk di kursi, tetapi ia masih ketakutan. Satoru menjelaskan pada Chisato bahwa Masaru mengidap phobia wanita, jika ada wanita yang mendekat dalam radius satu meter ia akan panik. Chisato terkejut ia baru tahu hal ini, bukannya Masaru seorang model.


Masaru yang masaih gemetar karena takut menjawab walaupun ia seorang model itu tetap mustahil. Chisato mendekat, Masaru langsung menghindar ketakutan sambil menyuruh Chisato menjauh. Chisato minta maaf. Masaru mengatakan jika Chisato merasa bersalah maka pergilah.


Satoru mengomentari sikap Masaru yang membuat orang jengkel. Chisato menawarkan diri sebagai pendengar jika Masaru memiliki masalah. Masaru membalas walaupun ia mengatakannya itu tidak akan mengubah apa pun. Chisato mencoba meyakinkan kalau kita belum tahu itu Masaru dengan nada frustasi mengatakan “kalau begitu sembuhkan penyakitku lusa.”


Satoru bertanya apa lusa ada sesuatu yang terjadi? Masaru menceritakan masalahnya jika ia harus syuting iklan dengan seorang gravure idol dan ia harus memeluknya juga kemudian Masaru mulai bicara ngelantur, bagaimana ia akan dijauhi ketika ia panik dan pingsan hidupnya sebagai model akan berakhir Masaru pun berteriak frustasi.

Chisato bertanya apa manajemen Masaru tidak tahu. Masaru menjawab bahwa manajemennya tidak tahu seberapa buruk kondisinya. Ia yakin jika mereka berpikir dirinya itu gay atau apalah. Masaru meminta mereka pergi. Satoru berkata ia akan melakukannya tanpa diminta.

Chisato memberi saran gila, ia bilang kenapa Masaru tidak menghancurkan gedung yang akan digunakan untuk syuting. Satoru dan Masaru kaget dengan ide Chisato.  Chisato melanjutkan, ia pikir itu akan menyebabkan dibatalkannya syuting. Satoru mengatakan jangan mengatakan yang tidak-tidak lalu pergi. Chisato mengejar Satoru meminta cap tangannya meninggalkan Masaru sendirian. Masaru tampak memikirkan ide Chisato.


Kyoko dan Tokita membicarakan Chisato. Tokita akhirnya bertanya pada Kyoko jika ia mengetahui di mana warisan itu disembunyikan. Kyoko meminta Tokita berhenti karena ia tidak bisa menahan rahasia pada pria tampan. Tokita menjawab jika Kyoko memang wanita seperti itu maka ia pasti sudah bergerak sejak dulu. O.O Tokita ini mulai menampakkan ekornya deh…..


Di host club Takeru menghampiri Sho yang sedang melayani tamunya. Merka berdua pun beradu mulut. Takeru seharusnya bersih-bersih karena dia anak baru dan ia tidak diizinkan ke tempat Sho selama tiga bulan, Takeru tidak peduli selama ia bisa membuktikan dirinya lebih baik dari Sho.

Wanita di sebelah Sho mendukung Takeru. Sho mempersilahkan tamunya itu bertindak sesukanya Takeru memperkenalkan dirinya dengan sedikit dilebih-lebihkan. Wanita yang bernama Kozue-san menyukai Takeru dan mengajaknya minum.

Chisato ada di salah satu bilik di net café lalu muncullah pasukan bodyguard Chisato. Mereka memberikan informasi tentang anak-anak Ohkuro. Anak pertama seorang seniman jalanan, Anak ke tiga pada siang hari bekerja sebagai sales door to door dan pada malam hari sebagai host.





Bersambung ke part 3……………………….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar yang baik serta kritik yang membangun agar saya bisa memuaskan para pembaca sekalian. >.<

Terimakasih